Review: This is Cinta (Sony Gaokasak, 2015)



Waktu kecil, hampir semua cewek di dunia ini pasti punya mimpi untuk bertemu dan jatuh cinta dengan pangeran berkuda putih, dan hidup bahagia selamanya di istana impian mereka, seperti yang ada di dongeng-dongeng, ya ngga, Ladies and Girls? Dan keinginan terbesar gadis-gadis cilik itu ketika dewasa tentunya adalah untuk melihat impian masa kecil mereka menjadi nyata. Sekarang, sebuah film dari Starvision Plus yang diarahkan oleh Sony Gaokasak dan ditulis oleh Haqi Achmad mewujudkan mimpi itu dalam sebuah film berjudul This is Cinta.

Alkisah di negeri antah berantah (ngga antah berantah juga sih, di Bogor doang gitu), hiduplah seorang anak laki-laki dan anak perempuan yang bertetangga, Farel (Shawn Adrian Khulafa) dan Rachel (Yuki Kato) namanya. Sejak kecil, mereka sering main telpon-telponan kaleng bareng, manjat-manjat pohon bareng, lari-larian bareng, kemping-kempingan bareng, dan tentunya nyanyi-nyanyian bareng karena Rachel bisa nyanyi dan Farel bisa main piano. Banyaknya aktivitas yang mereka lakukan bersama menjadikan mereka begitu dekat, hingga bahkan, selayaknya balita pada umumnya, mereka berani mengucapkan janji yang akan dibilang orang dewasa sebagai sesuatu yang imposibru: Farel berjanji akan membawa Rachel ke "istana" impian mereka. 

Tapi... Mama Rachel (Aida Nurmala) tidak menyetujui persahabatan mereka karena keluarga Farel miskin. Mereka pun dipaksa berpisah dan Rachel "dibawa kabur" ke New Zealand. 12 tahun kemudian, mereka kembali dipertemukan oleh takdir... dan Mama Rachel yang masih juga tidak merestui hubungan mereka, dan malah menjodohkan Rachel dengan anak temannya yang lebih kaya, Nico (Fandy Christian). Lantas, apa yang terjadi berikutnya?

Jujur, begitu liat teaser trailer-nya akhir tahun kemarin, gue sampe meringis karena teaser-nya mellowwwwwww banget (I don't like too mellow-mellow movies), dan mukanya si Shawn datar parah bikin ga napsu. Tapi begitu trailer resminya muncul, gue jadi lebih positif dan bersemangat. Trailer-nya terlihat menarik dan ngga semenye-menye teaser-nya. Dan yang lebih mengejutkan, Yuki Kato yang selama ini gue lihat sebagai sesosok artis yang sok asik, terlihat sangat keren aktingnya di sana. 

Akhirnya, gue nonton filmnya Sabtu kemarin, dan surprisingly, gue suka sama filmnya.


Walau sepintas terlihat sebagai film romansa remaja pada umumnya, ternyata This is Cinta menyajikan porsi yang sangat seimbang antara drama keluarga dan cinta-cintaannya. Dan karena keseimbangan ini lah, cerita cintanya jadi terasa lebih punya kedalaman karena ada faktor keluarga di belakangnya. Sesuatu yang tidak terlalu sering di-highlight di film-film remaja lainnya yang biasanya lebih sering berfokus pada remajanya saja. 

Dan apa yang ditampilkan di trailer tidak bohong, Yuki Kato amat mempesona di This is Cinta. Aktingnya luar biasa. Gue banyak dibikin nangis sama dia (but in a good way) karena dia betul-betul jago memainkan emosinya dan menampilkannya di layar. Tapi yang lebih luar biasa lagi menurut gue adalah... Dia bisa begitu sabar menghadapi Shawn yang lempeng terus sepanjang film (ngalah-ngalahin lempengnya Al Ghazali doi), dan tetap mengeluarkan kemampuan terbaiknya. 

Tapi ngomong-ngomong soal kedataran Shawn, gue juga cukup terkejut karena ternyata gue tidak terlalu terganggu dengan "aktingnya" itu (jauh lebih menganggu Diva di Supernova atau Chelsea di Merry Riana), dan malah, secara mengezutkan, ketidakmampuan akting Shawn malah memperkuat karakternya sebagai seorang cowok yang sangat polos dan clueless. Well, dia cuma pernah cinta sama satu perempuan sejak kecil, dan dia segitu polosnya sampe-sampe ada cewek yang naksir sama dia pun dia ga berasa.

Buat beberapa orang dewasa, This is Cinta mungkin akan dianggap sebagai film yang terlalu mengada-ada, simply karena mereka telah menjalani hidup, melihat realita dunia, dan menyadari bahwa kisah cinta seperti di dongeng itu ngga ada. Tapi buat anak kecil dan remaja yang masih polos-polos dan belia, ngga ada yang mustahil dan ngga ada yang ngga logis, karena semua hal mungkin untuk mereka.

Buat gue sendiri, This is Cinta adalah film untuk orang-orang yang masih percaya bahwa cinta sejak kecil itu ada. Sebuah perwujudan manusia akan kisah dongeng. Sebuah bentuk cinta yang murni, cinta yang bersih, dan cinta yang suci. Buat gue, This is Cinta bisa menjadi sebuah upaya untuk mengembalikan kepercayaan orang akan adanya sebuah cinta sejati yang bisa bertahan melawan jarak, menembus waktu dan dimensi, serta kemampuan untuk melalui segala tantangan yang ada, selama kita bersama orang yang kita cinta.

Komentar

  1. Aku juga sependapat, Film This is Cinta menampilkan kisah cinta dengan kemasan yang sejuk dan menyegarkan. Aku juga tulis reviewnya di http://rizapahlevittm.blogspot.com/2015/02/review-film-this-is-cinta-2015-kisah.html =)

    BalasHapus

Posting Komentar