Review: Assalamualaikum Beijing (Guntur Suharjanto, 2014)


4 dari 10 film Indonesia terlaris di tahun 2014 adalah film yang bernuansa Islami, dan Assalamualaikum Beijing termasuk salah satu di antaranya. Tayang sebagai film penutup di akhir tahun kemarin, sebetulnya gue ngga menyangka kalau Assalamualaikum Beijing bisa "memuaskan" gue. Ceritanya bisa dibilang standar sinetron banget. Tapi itu semua ngga masalah selama film tersebut bisa memberikan rasa ketika lo selesai menontonnya.

Diceritakan Asma (Revalina S. Temat) baru saja putus cinta karena calon suaminya, Dewa (Ibnu Jamil), kedapatan menghamili anak orang. Sebagai muslimah yang baik, Asma lebih memilih sakit hati ketimbang melihat masa depan dunia tidak memiliki seorang ayah. Katanya, “Cinta itu menjaga. Tergesa-gesa itu namanya nafsu belaka.” Maka ia pun menyuruh Dewa untuk menikahi perempuan malang itu.

Rejeki jangan ditolak, kebetulan siapa yang tahu. Asma dikirim ke Beijing untuk menjadi koresponden salah satu media Indonesia di sana, dan bertemu dengan pria Cina yang membuatnya berbunga-bunga, Zhong Wen namanya (Morgan Oey). Singkat cerita, mereka sama-sama jatuh cinta. Tapi perjalanan cinta mereka tidak mudah. Asma dan Zhong Wen terbentur masalah agama, Dewa yang mengejar Asma hingga ke Cina…. dan penyakit Asma. Jrengjengjengjengjeng.

Tidak perlu bertanya akan seperti apa ending Assalamualaikum Beijing nantinya, karena semuanya bisa kita lihat di trailer-nya langsung. Tapi… Itu tidak menghalangi air mata untuk tetap turun dan jatuh berkali-kali ketika menonton filmnya. 


Highlight terbesar dalam film ini tentunya adalah para pemainnya, dan terutama Laudya Chyntia Bella yang berperan sebagai Sekar, sahabat Asma di Beijing. Perannya ngga penting, bahkan ngga gue masukkin di sinopsis singkat di atas. Tapi…. Kehadirannya di sini jadi cahaya di tengah kegelapan, oase di padang pasir, dan penghibur dalam kekelaman. Di Assalamualaikum Beijing, Bella tampil sangat lively, penuh semangat, lucu, ngegemesin, bikin semua orang naksir, dan gue bahkan jadi punya girl-crush sama dia. Bella menjadi penghibur Asma ketika ia sedih, ketika ia senang, dan yang pasti: ketika ia butuh teman untuk bersandar waktu ia merasa sendirian. Bella berhasil membuat penonton bereaksi setiap kali ia muncul di layar. Gue bisa merasakan senyum penonton merekah setiap Bella muncul, dan selalu tertawa ketika Bella berbicara. 

Belum pernah tuh gue nonton film Indonesia di Gading 21 dan penontonnya bereaksi terhadap apa yang terjadi di layar. Penonton Gading 21 biasanya jaim-jaim, kalem banget. Ketawa aja malu-malu. Lain cerita kalo gue nonton di Blok M Square, TIM, atau Atrium. Tapi ketika menonton Assalamualaikum Beijing, penontonnya bisa tertawa, menangis, dan ber-“Astaghfirullah hal adzim” segala.

Tapi untungnya, Reva yang bermain sebagai pemeran utama ngga ketutup sama pesona Bella. Reva semakin menunjukkan kematangannya dalam berakting, dan aktingnya dijamin bisa membuat semua penonton menangis dan bersimpati padanya.

Kejutan lain datang dari Morgan Oey, ex-SM*SH member. Ngga pernah gue sangka mantan member boyband ala-ala kayak SM*SH yang nyanyi aja maksa, bisa akting dengan sangat natural seperti Morgan. Berperan sebagai orang Cina daratan, bahasa Mandarin Morgan lumayan, ngga malu-maluin banget, walaupun kelancaran aksen dan Bahasa Indonesia Morgan semestinya membuat Asma bertanya-tanya, apakah betul Zhong Wen ini orang asli Cina atau orang Indonesia yang hijrah ke Cina. Tapi terlepas dari itu, sebagai pendatang baru, Morgan bisa mengimbangi akting Reva, menghayati perannya, dan membuat semua cewek-cewek jadi pengen punya "Zhung Zhung"-nya sendiri.

Pada akhirnya, ngga peduli seberapa sinetronpun ceritanya, kalau filmnya bisa memberikan rasa pada penontonnya, itu sudah lebih dari cukup buat gue. Selamat, Assalamualaikum Beijing!

Komentar