[REVIEW] CITA-CITAKU SETINGGI TANAH

Mimpi itu bukan untuk ditulis, tapi untuk diwujudkan!

This movie is SOOOOOOO DAMNNNN GOOOD that I hate myself for not watching it earlier and tell everyone to watch it. Sekarang, layarnya tinggal dikit, dan sebentar lagi film ini pasti akan hengkang dari peredaran, dan yang menonton memasuki minggu ke-3nya hanya... 26ribu-an penonton :(

Kisahnya sangat sederhana, tentang seorang anak yang diberi tugas sekolah untuk menulis essay tentang cita-cita. Ketika orang lain bercita-cita ingin menjadi artis, pilot, dokter, tentara, tapi Agus hanya ingin makan di restoran Padang. Cita-cita yang sangat rendah, tapi upayanya dalam mewujudkan mimpinya yang kecil itu sangatlah besar *oh no, I wanna cry again just because writing this* :(

Hampir serupa dengan film anak-anak lainnya yang menggambarkan perjuangan anak dalam mencapai impiannya, apa yang dilakukan Eugene Panji dalam Cita-Citaku Setinggi Tanah pun hampir sama, perjuangan itu ada jatuh dan bangunnya. Tapi apa yang membuat Cita-Citaku Setinggi Tanah sangatlah spesial dan sangat membekas di hati is because of its simplicity. Anak ini tidak dikisahkan ingin menjadi pemain sepakbola nasional, pemain bulutangkis nasional, atau bahkan berjuang untuk mendapatkan pendidikan. Anak ini, si Agus, hanya dikisahkan ingin makan di restoran Padang. Sebuah cita-cita atau impian yang ditertawakan seluruh temannya, dan mungkin juga oleh penonton. Tapi perjuangan Agus untuk makan di restoran Padang itu bahkan lebih besar dan lebih mengharukan dibandingkan perjuangan anak-anak yang ingin menjadi pemain sepakbola nasional, pemain bulutangkis nasional, atau anak-anak yang ingin tetap sekolah di tengah segala keterbatasannya itu.

Cita-Citaku Setinggi Tanah sangat wajib dan harus ditonton oleh anak-anak Indonesia masa kini. Hey para orangtua, om, tante, kakak, dan para orang dewasa lainnya yang mempunyai adik-adik kecil, ajaklah mereka menonton film ini, dan tontonlah film ini bersamanya. Karena bukan hanya kalian mengajarkan mereka untuk menjadi anak yang tidak manja, bertanggung jawab, tegar hatinya, dan tak pantang menyerah, saya yakin, kalian pun pasti akan belajar sangat banyak hal dari Cita-Citaku Setinggi Tanah. Belajar tentang mimpi, tentang cita-cita, tentang menghargai, dan tentang bagaimana kita harus berjuang untuk mendapatkan mimpi kita sendiri, karena mimpi itu adalah milik kita.

Bravo!


Rejeki itu tidak pernah pergi, ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk kembali.

Komentar