[REVIEW] PERAHU KERTAS


Review
Bisa dibilang Perahu Kertas adalah salah satu film yang paling ditunggu-tunggu tahun ini, terutama oleh para penggemar Dewi Lestari, dan tentunya fans novel Perahu Kertas sendiri. 

Memfilmkan novel bukanlah perkara mudah, banyak orang yang pasti akan membanding-bandingkan antara novel dan filmnya. Itu pula yang terjadi pada Perahu Kertas. Bahkan, ketika nama pemain film dirilis umum, orang-orang sudah berceloteh ria mengomentari pemain pilihan Hanung Bramantyo, Maudy Ayunda dan Adipati Dolken. Pilihan yang kata mereka.. Kurang tepat. Saking cintanya pembaca dengan karakter Kugy dan Keenan, hingga pilihan sang sutradara pun diragukan. Mau tak mau, hal tersebut berpengaruh ke cara mereka menonton dan melihat hasil terjemahan novel ke film tersebut.

Saya sendiri bukanlah pembaca novel Perahu Kertas. Saya menonton filmnya tanpa ekspektasi apapun, dan bahkan tanpa tahu kisahnya sendiri. Hasilnya, saya puas dengan apa yang saya lihat. Ceritanya mengalir dan memberi inspirasi. Chemistry Maudy Ayunda dan Adipati Dolken pun cukup baik, walau tak bisa dipungkiri bahwa akting Adipati sangatlah standar, tak jauh berbeda dengan apa yang ditampilkannya di Malaikat Tanpa Sayap. Namun, Maudy Ayunda berhasil menampilkan sesosok karakter gadis muda yang penuh semangat dan tak takut untuk tampil “berbeda”. Bukan cuma Maudy dan Adipati yang mencuri perhatian, tapi juga Reza Rahadian, yang mampu tampil santai dan menawan, juga Elyzia Mulachela yang berperan sebagai Luhde, sangat berhasil menampilkan keluguan gadis Bali dengan cantiknya.

Chemistry yang cukup baik tadi, beserta penceritaan yang cantik khas Hanung Bramantyo, juga didukung oleh visual indah dan musik pengiring serta lagu-lagu yang sangat menyejukkan hati dan menghidupkan kisah Kugy dan Keenan dalam menggapai mimpi dan cintanya. 

Perjalanan Perahu Kertas belum berakhir di sini..

Komentar