PEMAIN: Fanny Fabriana, Fauzi Baadilla, Didi Petet, Edo Borne, Nila Septian, Petrus Taro Gebze, Vicky Egu
SKENARIO: AUGIT PRIMA DAN ICHSAN ASHADI
SUTRADARA: IRHAM "ACHO" BAHTIAR
PRODUKSI: NAYACOM MEDIATAMA
Sinopsis
Di pedalaman rimba Papua, Rangga (Edo Borne) beserta timnya menjalankan sebuah misi eksplorasi mencari titik tambang. Tanpa mereka sadari telah memasuki wilayah terlarang yang dikenal dengan sebutan RKT 2000. Tak berapa lama, terjadilah sebuah petaka yang menyebabkan hilangnya anggota tim satu persatu
Tiga tahun kemudian. Nadia (Fanny Fabriana), mantan tunangan Rangga, masih terbayang dengan kejadian di Papua itu. Disisi lain, David (Fauzi Badillah) yang pernah di campakkan Nadia, masih terus mengejar Nadia dengan segala cara. Nadia tak menghiraukan David dan mencoba menjauhinya dengan menerima tugas ke Papua yang di berikan oleh bosnya, Pak Wijaya (Didi Petet), yang tak lain adalah ayah David
Nadia berangkat ke Papua membawa sebuah titipan cinderamata dari kakeknya (Piet Pagau) untuk kepala suku Korowai yang pernah menyelamatkan nyawanya di masa perjuangan lalu. Nadia yang baru pertama kali datang ke Papua, jatuh cinta dengan keindahan alamnya. Namun dibalik itu, misteri hilangnya Rangga masih terus membayangi Nadia
Perjalanan menuju suku Korowai tidaklah mudah, Nadia bersama teman-temannya harus melewati rintangan yang cukup berat. Dalam keputus-asaan, mereka menemukan sebuah perkampungan suku primitive yang semua penghuninya perempuan. Di suku inilah, Nadia mengetahui kalau Rangga tiga tahun lalu pernah ditangkap oleh suku ini
Berhasilkan Nadia menemukan Rangga dan keluar dari suku tersebut?
Tiga tahun kemudian. Nadia (Fanny Fabriana), mantan tunangan Rangga, masih terbayang dengan kejadian di Papua itu. Disisi lain, David (Fauzi Badillah) yang pernah di campakkan Nadia, masih terus mengejar Nadia dengan segala cara. Nadia tak menghiraukan David dan mencoba menjauhinya dengan menerima tugas ke Papua yang di berikan oleh bosnya, Pak Wijaya (Didi Petet), yang tak lain adalah ayah David
Nadia berangkat ke Papua membawa sebuah titipan cinderamata dari kakeknya (Piet Pagau) untuk kepala suku Korowai yang pernah menyelamatkan nyawanya di masa perjuangan lalu. Nadia yang baru pertama kali datang ke Papua, jatuh cinta dengan keindahan alamnya. Namun dibalik itu, misteri hilangnya Rangga masih terus membayangi Nadia
Perjalanan menuju suku Korowai tidaklah mudah, Nadia bersama teman-temannya harus melewati rintangan yang cukup berat. Dalam keputus-asaan, mereka menemukan sebuah perkampungan suku primitive yang semua penghuninya perempuan. Di suku inilah, Nadia mengetahui kalau Rangga tiga tahun lalu pernah ditangkap oleh suku ini
Berhasilkan Nadia menemukan Rangga dan keluar dari suku tersebut?
Komentar
Sebuah film yang berusaha tampil beda, dan menawarkan sebuah pengalaman yang mungkin berbeda pula.. Sebuah kisah romansa yang dilapisi intrik-intrik suku dan budaya.. Yang gue harapkan hanyalah supaya film ini bisa menyampaikan kisahnya dengan baik, dan bukan hanya akan dipuji karena menawarkan sesuatu yang beda saja..
semoga film ini tidak membuat oarang jadi takut untuk ke papua,.
BalasHapushttp://hiburan.kompasiana.com/film/2011/03/10/losss-in-papua-membangun-stikmasi-kanibalisme-dan-keterbelakangan/
BalasHapusDari penjelasan lokasi pengambilan gambar tersebut ada dua adat berbeda yang menjadi bagian dalam film, dan tambah dengan suku Korowai dan satu kisah kabar burung (Suku Perempuan) sehingga menjadi empat budaya berbeda dalam satu film Los in Papua. Bagi saya, sulit membayangkan empat budaya di buat dalam satu film, apakah dia akan menjadi budaya yang utuh, atau menjadi budaya yang di digeneralisasi atau akan menjadi serpihan tak berbentuk.
Silahkan berkunjung http://wayohgo.blogspot.com/2011/03/ptc-dolar.html
BalasHapus