[REVIEW] Love Story

PREVIEW

REVIEW

Cinta kembali mempertemukan Acha dan Irwansyah dalam film Love Story, setelah sebelumnya juga berkolaborasi bersama dalam Heart dan Love is Cinta. Jadi bisa dibilang bahwa ini adalah film ke-3 dari sebuah trilogi penuh drama dan tangis, persembahan Hanny R Saputra (sutradra) dan Armantono (penulis).

Hanny memang sutradara spesialis film-film drama, yang biasanya ngenes dan mampu menguras air mata. Hal ini lagi-lagi ditunjukkan dalam film ini, bahkan dimulai dari trailernya yang diiringi lagu-lagu Melly Goeslaw, plus adegan-adegan yang membuat penonton mampu berkata, "Ya ampun.. Kesian amat..."

Film dimulai dengan scene animasi menarik yang mengisahkan tentang mitos yang melarang hubungan asmara antar dua desa yang bersebrangan sungai agar tak terjadi bencana, dan mitos tersebut terus dipercaya dan diteruskan turun temurun, hingga ke generasi Galih dan Ranti.

Jujur, gue agak-agak lupa sama film ini, karena sudah menonton cukup lama, dan baru bisa me-review sekarang karena tidak mood, dan semakin didukung dengan tidak adanya sesuatu yang benar-benar menonjol dari film ini..

Acha berakting cukup mengesankan, sementara Irwansyah tidak mampu mengimbangi Acha. Beragam ekspresi yang muncul dari wajah Irwansyah sangat tidak natural dan terlihat seperti pemain baru dalam dunia akting.

Lantas, seperti yang telah dinyatakan beberapa movie reviewer lain, bahwa mungkin terjadi miscasting si Bapak yang diperankan oleh Reza Pahlevi, dan si ibu yang diperankan oleh Henidar Amroe, maka gue melihatnya dengan anggapan bahwa "wajar saja mereka tidak menua, wong mereka cukup ketat dan tekun dalam menjalankan ritual mereka dari tahun ke tahun.." hahaha :D

Sementara Reza Rahadian, sang aktor yang telah menjadi pujaan banyak orang karena aktingnya yang menawan tahun lalu di ketiga filmnya, kembali membuat orang bisa berdecak kagum melihat penampilannya menjadi si Pengkor dalam Love Story. Walau ia tak pernah mengeluarkan sepatah kata pun dan hanya bertindak tanduk aneh, Pengkor berhasil mencuri perhatian penonton dengan totalitas akting yang memukau. Namun sayang, karakter Pengkor kurang digali lebih dalam, yang ujung-ujungnya malah bisa membuat penonton sebal melihat kemunculannya terus menerus yang tak jelas sebabnya, pun tak dijelaskan latar belakangnya.

Pada akhirnya, Love Story tampil sebagai sebuah film yang mencoba untuk mengeruk air mata penonton dengan beragam adegan dan dialog puitis nan melodramatis, tapi bisa dibilang gagal dalam menyentuh hati penontonnya sebagaimana mestinya.