[Intermezzo] Saya dan Film Indonesia

Hai teman-teman! Intermezzo sedikit nih, tapi ga OOT kok :p Rasa-rasanya belum ada introduksi dari gue tentang gue secara pribadi, dan kenapa gue ngeblog soal film Indonesia yaa..

Jadi.. Inilah sedikit tentang gue dan film Indonesia.

Pada awalnya gue bukanlah pendukung (apalagi pecinta) film Indonesia. Rasanya, Petualangan Sherina adalah film Indonesia pertama yg gw tonton di bioskop. Kemudian gw sempet juga nonton Tusuk Jelangkung waktu kelas 1 SMP. Lalu waktu kelas 1 SMP juga, gue nonton Eiffel I'm in Love, dan gue inget banget betapa menyesalnya gue menonton film Indonesia di sebuah bioskop, Plaza Senayan pula. Dan jaman itu, gaya bener anak seumur gue petantang petenteng nonton di bioskop dan bayar 50rb rupiah untuk film sekacrut itu.

 
Dan mungkin sejak saat itu pula gw jadi antipati sama film Indonesia, dan berpikiran sama seperti mayoritas penikmat film lainnya, "buat apa nonton film Indonesia, toh bentar lagi tayang di TV?" Berhentilah gue kemudian menonton film Indonesia di bioskop.

Tapi rupanya, sewaktu gue mulai kuliah, gue mulai kembali melirik film Indonesia. Awal mulanya gara-gara event INAFFF08, di mana di sana diputar film TAKUT: Faces of Fear. Tapi apa daya, gue yg penasaran ini ga berhasil menontonnya di INAFFF. Alhasil gue menonton TAKUT sewaktu rilis reguler di blitzmegaplex.

Tapi gara-gara INAFFF itu, pas gue nonton film Evangelion, gue melihat sebuah trailer film yang bener-bener bikin gue penasaran, dan bikin gue berkata, "buruan dong tanggal 22 Januari, pengen liat" Tau dong film apa yg gw maksud? Yap. Pintu Terlarang. Benar sekali! Hahaha!

Begitu akhirnya gw nonton film itu, Pintu Terlarang resmi gw tahbiskan sebagai film Indonesia terfavorit versi gue. Film itu jauh melewati ekspektasi gue, dan betul-betul memuaskan gue.

Sejak saat itu, mulailah kecintaan gue terhadap produk lokal muncul lagi. Gue muai pinjemin film-film Indonesia di tempat rental. Mulai dari yg gue sering denger namanya, yg kata orang bagus, yg menang penghargaan, sampai yg kacrut. Di situ, gw melihat bahwa "eh, ternyata film Indonesia banyak yg bermutu loh!"

Tapi itu belum seberapa, sampai suatu waktu, gw yg ngefans banget ama Christian Sugiono ini (bukan karena akting nya, tapi karena tulisan-tulisannya di blog dan Provoke!) melihat bahwa idola gw akan main film baru, dan ada kesempatan gw untuk bertemu idola gw itu, akhirnya gw memutuskan untuk mengikuti kuis yg diadakan RASA, dan kebetulan gw menang, sehingga gw akhirnya bisa ketemu Tian.

Filmnya memang nggak bagus, tapi itu tidak membuat gw kembali apatis. Yg terjadi adalah, gw jadi gila kuis dan gila ketemu artis. HAHAHA. Begitu tau idola gw yg lain (yg ini karena akting), Lukman Sardi, akan main film lagi, Merah Putih, gw ikutan kuis lewat Facebook lagi, dan kebetulan lagi, gue menang.

Hal itu terus berlanjut. Dari yg gw sengaja ikutan kuis, trus gue ga sengaja dapet, kemudian gue dikasih karena kenal sama temen sutradaranya, sampai gue diundang sama sutradaranya langsung -- itu semua betul-betul pengalaman yang tak terlupakan, dan itu membuat gue semakin cinta dan betul-betul berniat untuk membantu memajukan perfilman nasional, dan membuang pandangan negatif orang terhadap karya negeri nya sendiri.

Gue tidak membatasi diri pada suatu genre tertentu -- meskipun ya, gue memang kurang suka sama film-film yang bercerita tentang anak-anak macam Denias, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, King, but hey! I love Garuda di Dadaku loh!

Gue juga tidak hanya menonton film-film bagus saja, tapi gue juga menonton film jelek, soalnya gue punya pemikiran: bagaimana lo bisa bilang suatu film jelek jikalau elo hanya menonton film-film bagus aja? Dan bagaimana mungkin elo bisa bilang film Indonesia itu jelek, kalo elo bahkan ga bisa menyebutkan 5 aja judul film Indonesia yang pernah lo tonton?

Semua review dan comments-comments gw terhadap suatu film memang pada dasarnya berdasarkan selera -- dan itu cenderung subjektif. Tapi gw berusaha di setiap review gw, gw akan melihat suatu film secara keseluruhan, bukan dari ceritanya aja, gambarnya aja, atau aktingnya saja -- tapi juga gw liat dari usahanya dan segala macam yg telah si pembuat film lakukan untuk filmnya. Itu kebiasaan gue. Karena yaaa.. Kadang-kadang suatu film jadi jelek bukan karena kemauan sutradaranya, tapi bisa jadi karena ada gangguan sana sini yg menyebabkan visi dan misi sutradaranya terganggu. Lain hal dengan yg memang dari awal keliatan bikin film hanya untuk cari duit dan ga peduli dengan karyanya.

Sebagai penutup, gue mau mengucapkan terima kasih banyak telah berkunjung ke blog gue, dan mari sama-sama kita dukung dan memajukan perfilman Indonesia!! 
 

Komentar

  1. Nonton film Indonesia memang harus tahan banting ya hehehehe...cuman kalo aku ngakalinnya dengan tidak semua film Indonesia di bioskop. Sewa pas DVD/VCD nya keluar saja. Banyak film yang belum cukup berharga di tonton di bioskop. MAJU TERUS FILM INDONESIA *halah*

    BalasHapus
  2. hahaha.. betul2..
    btw, thanks sudah berkunjung! :)

    BalasHapus
  3. Udah sering mampir kok. Ngobrolin film udah aku link lama juga. Ada di sebelah kanan :)

    BalasHapus
  4. Keren Kania! Keuntungan film Indo jg ga ad DVD bajakannya shari ap 2 hr stlah premiere! He2,, tp males juga skg bnyak liat judul film Indo yg esek2,

    BalasHapus

Posting Komentar