[IDOLA PART 1] Lukman Sardi

Ayah dari Akiva Dishan Ranu Sardi, serta suami dari Pricillia Pullungono ini adalah aktor favorit saya. Sifatnya yang ramah dan tidak sombong, serta kebapakkan membuat saya juga mengidolakan sosoknya sebagai seorang Bapak.

Lahir dari ayah yang ternama tak lalu membuat Lukman Sardi mendompleng nama besar ayahnya, Idris Sardi. Walau pernah mencoba bermain biola mengikuti jejak ayahnya, ia kemudian melabuhkan cintanya dalam dunia akting, dan terus menekuninya hingga sekarang.

Tak kurang sudah lebih dari 25 judul film dimainkannya sejak terjun ke dunia ini 32 tahun silam. Memang, ia memulai karirnya sejak kecil. Terhitung sejak berumur 7 tahun, pria kelahiran 14 Juli 1971 ini telah bermain dalam 4 film untuk periode 1978-1980.

Setelah tahun 1980, ia mengalami jeda panjang dalam dunia perfilman, hingga kemudian pada tahun 2005 ia muncul lagi dalam film besutan Riri Riza, GIE. Di tahun berikutnya, ia pun melakoni empat film sekaligus.

Langkahnya dalam meramaikan industri perfilman tanah air terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Namanya pun semakin dikenal dan diperhitungkan banyak orang lantaran totalitasnya dalam berakting, serta kepiawaiannya dalam memilih film yang tidak asal-asalan.

Tapi mungkin juga tak sedikit yang tak mengenal namanya. Maklum, ia lebih sering kedapatan peran pendukung. Namun hal tersebut bukan berarti aktingnya tak cukup baik untuk menjadi peran utama. Saya bahkan melihatnya lebih maksimal menjadi pemeran pendukung, karena sinarnya malah semakin terlihat. Dan pastinya, ia memberikan jaminan kualitas pada film-film yang dimainkannya.

Memang, ia lebih sering kedapatan peran penjahat (9 Naga, Jakarta Undercover, The Photograph, In The Name of Love), tapi bukan berarti ia tidak dapat melakoni peran lain. Lukman Sardi terkenal sebagai aktor yang suka mencoba berbagai macam peran. Ia juga pernah memerankan tokoh gay (Pesan Dari Surga), gigolo (Quickie Express), tukang becak (Nagabonar Jadi 2), suami poligami (Berbagi Suami), penyalur gadis (Kawin Kontrak), pendaki gunung (Pencarian Terakhir), agen patah hati (Heart-break.com), hingga pejuang kemerdekaan (Merah Putih).

Pria bertato ini juga sangat suka mengeksplorasi berbagai genre film, mulai dari thriller, drama, romance, hingga komedi. Semua berhasil dilahapnya dengan baik, dan diperankannya dengan natural.

Sukses sebagai aktor tak lantas membuatnya besar kepala. Ia tetap rendah hati dan ramah kepada semua penggemarnya. Di tahun 2010 ini, penonton Indonesia bisa puas melihat akting prima nya, karena 5 judul film sudah menanti untuk diputar di semester akhir 2010 ini: Tanah Air Beta, Red Cobex, Ahmad Dahlan, Heart-break.com 2: Aku atau Dia, serta lanjutan trilogi Merah Putih: Darah Garuda.




Filmografi:
Kembang-Kembang Plastik (1978)
Pengemis dan Tukang Becak(1979)
Dinginnya Hati Seorang Gadis (1979)
Anak-Anak Tak Beribu (1980)
Gie (2005)
9 Naga (2006)
Berbagi Suami (2006)
Jakarta Undercover (2006)
Pesan dari Surga (2006)
Naga Bonar (Jadi) 2 (2007)
The Photograph (2007)
Quickie Express (2007)
Kawin Kontrak (2008)
In the Name of Love (2008)
May (2008)
Laskar Pelangi (2008)
Kawin Kontrak Lagi (2008)
Pencarian Terakhir (2008)
Takut: Faces of Fear (2008) - Segmen Show Unit
Lastri (2008)
Merah Putih (2009)
Heart-Break.com (2009)
Sang Pemimpi (2009)
Tanah Air Beta (2010)
Red CobeX (2010)
Ahmad Dahlan (2010)
HBDC2: Aku atau Dia (2010)
Merah Putih 2 & 3 (2010)

Komentar